Anime Quotes Boku dake ga Inai Machi

Custom Search

Anime Time Travel yang saya sukai setelah Steins;Gate ini sudah mencapai endingnya dan saya sangat puas dengan ending Anime tersebut, kebanyakan dari orang yang menonton Anime ini tidak suka dengan adegan pas episode 11, yang seharusnya satoru bertemu dengan Airi (story di Manga) tetapi di anime malah bertemu dengan Guru nya yang sekaligus tersangka kasus pembunuhan 3 murid nya di sekolah pada kehidupan Satoru yang asli nya. Tetapi jujur saja, saya sangat puas dengan ending di Anime, yap ending di Manga juga tidak kalah bagus, tetapi berhubungan saya agak tidak suka baca Manga, eh... Bukan tidak suka sih cuma males aja, hehe.

Hari ini pada posting saya kali ini (Hiramek) saya akan membagikan kutipan-kutipan menarik, indah, dan enak untuk dibaca yang saya rangkum dan diatur ulang menjadi beberapa kata-kata yang sangat bagus untuk kamu copy lalu dijadikan status di Facebook kamu. Berikut Quotes nya.

Anime Quotes Boku dake ga Inai Machi

Setiap hari, selalu terpikir olehku, "Kalau saja aku lakukan ini waktu itu...". Tapi apa yang kurasa bukanlah rasa penyesalan yang tulus, kata-kata itu hanya alasan yang terpikir, dan kemudian menghilang.

Aku takut untuk sampai ke dasar pikiranku sendiri.

Tidak ada gunanya ikut campur urusan orang lain.

Aku tidak malu membicarakan mimpiku. Aku cuma merasa kalau kau mengatakan itu terus menurus, hal itu akan benar-benar terwujud entah bagaimana caranya.

Aku bisa menjadi temanmu. Tapi maaf, aku tidak bisa membunuh orang.

Jangan pernah berpura-pura didepanku, jangan berpura-pura tersenyum, jangan berpura-pura baik, jangan berpura-pura perhatian pada orang lain. Aku tidak bisa melihat wajah aslimu.

Aku ini orang anti-sosial, jadi saat aku memikirkan cara untuk menolong diriku, aku mendapatkan sebuah solusi, yakni "Mencoba menyukai semua orang".

Saat aku berpura-pura, aku juga berpikir itu mungkin benar-benar akan terwujud nanti.

Agar bisa mencapai yang kau inginkan, kau akan mendedikasikan diri, berjuang, belajar keahlian bari, dan menginspirasikan diri.

Bukannya aku "bisa" percaya, tapi aku "ingin" percaya padamu.

Aku ingin mempercayaimu demi diriku sendiri. Anggap saja cara lain untuk mengatakan "percayalah padaku" pada orang lain.

Aku menyadari bahwa mempercayai seseorang adalah point terkuatku.

Memikirkan kesalahanmu setelah terjadi itu tidak ada gunanya.

Karena kau mempercayaiku, aku masih bisa berjuang hingga sekarang. Terima kasih, aku senang sudah bisa percaya padamu.

Hidup di rumah besar tak menjamin kau hidup bahagia.

Rasanya pasti membahagiakan saat ada seseorang yang percaya kita.

Ada banyak hal yang menyenangkan, menyedihkan, keberhasilan, dan kegagalan. Tapi, kupikir kita harus mengisi kekurangan itu. Itulah yang disebut kehidupan.

Takdirku adalah milikku sendiri. Kau tidak perlu merasa bertanggung jawab, aku menjadi seperti ini, pasti karena akulah yang telah mengharapkannya.

Kehidupan adalah sesuatu yang akan mengisi kekuranganmu.

"Percaya pada seseorang" itu kalimat yang sangat aneh, bukan? Soalnya, jika kau benar-benar percaya pada seseorang, kau tak perlu mengatakan "aku percaya padamu", 'kan? Seperti kita percaya pada udara.

"Percaya" itu seperti kata kunci utama untuk ingin percaya pada sesuatu.

Jika kau tak mengambil satu langkah maju, jalan takkan terbuka untukmu.

Related Posts:

Tweet